BAPAK KIMIA KLINIK KEDOKTERAN DUNIA & PELOPOR UTAMA FORMAKOGNOSI

ABU BAKR MUHAMAD IBN ZAKARIYA AR-RAZI

Pada abad ke-8 M, hasil karya kedokteran yang sama sekali baru dikenal, telah dilakukan oleh ilmuwan Muslim. Setelah mengkonsolidasi penaklukannya terutama di bagian timur, mereka menggalakkan usahanya menguatkan diri dalam mensintesa kultur klasik dengan kultur wilayah yang ditaklukkan, terutama dalam bidang kedokteran dan biologi. Salah satunya lewat kerja Abu Yahya al-Batriq (w: 802).
Abad ke-10 adalah puncak zaman keemasan peradaban Islam yang muncul dari tiga pusat, yang saling berkembang bebas satu dengan yang lain, yaitu Timur Tengah Mesir, Pantai utara Afrika, dan Spanyol/Andalusia. Dunia Arab mempunyai gaya hidup dan budaya pada zaman itu yang jelas lebih superior daripada kristiani eropa, bahkan juga terhadap kekaisaran Byzantium. Bahasa Arab menjadi “lingua franca” (bahasa internasional) dunia keilmiahan, serta menjadi wahana yang kuat bagi penyatuan dan fusi budaya.
Toleransi Muslim terhadap penganut agama lain dan pertukaran pikiran serta kebebasan melakukan kritik dimapankan sehingga tercapai ikatan kuat antara kedokteran Islam dan kedokteran Israel. Kemudian dengan kedokteran eropa yag melahirkan Fakultas Kedokteran pertama di Eropa, yaitu Salerno di Italia dan Montpellien di Prancis yang kebanyakan memakai buku wajib hasil karya ilmuwan Muslim yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin.
Pada abad ke-9 ilmu kedokteran didominasi oleh karya Abu Bakr Muhamad bin Zkariya ar-Razi (865-925). Selain sebagai perintis kedua sesudah Jabir ibn Hayyan dalam ilmu kimia, ar-Razi lah yang memapankan wajah awal pada ilmu kedokteran: yaitu kecenderungan memadukan bentuk risalah dan ensiklopedi, ikatan struktural dengan metafisika dan alkemi, tekhnik klinik dalam kedokteran dan sumbangan khusus dalam bidang epidemologi.
Monograf ar-Razi berjudul al-Judari wal Hasbah, merupakan risalah kimia klinik kedokteran pertama di dunia yang memuat tentang cacar dan campak. Karenanya, sejak diterbitkan ia menjadi mutiara kepustakaan ilmu kedokteran Muslim. Karyanya telah diterjemahkan dalam bahasa Latin di Venizia (1565) dengan judul De variolis et morbilis (Risalah tentang cacar dan campak) dan kemudian ke dalam beberapa bahasa modern yang kelak membangkitkan entusiasme baru dalam bidang kedokteran pada abad ke-18. Risalah ini memapankan ar-Razi sebagai pemikir orisinil yang tajam dan menjadi bapak kimia klinik kedokteran. Ia yang pertama di dunia yang membedakan kedua penyakit itu dan memberikan pembahasan secara rinci.
Karyanya yang lain dengan judul al-Hawi. Pertama kali diterjemahkan ke dalam Latin pada 1279 dengan judul Totum Continens, cetakan kelima diterbitkan di Venezia (1542). Buku itu merupakan ensiklopedi dalam bidang kedokteran yang terdiri dari 24 jilid. Dan berabad-abad lamanya dijadikan dasar ilmu kedokteran di dunia barat Laitn. Ar-Razi dalam karyanya membahas antaralain tentang abses ginjal, muntahan aorta optalmia, hemoptises (muntahan darah), serta kebotakan sementara dan permanen.

0 komentar:



Posting Komentar